Kec. Dampit
Kab. Malang - Jawa Timur
Hari ini | : | 19 |
Kemarin | : | 53 |
Total | : | 14.485 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 18.97.14.90 |
Browser | : | Tidak ditemukan |
Identitas
Desa
Aparatur
Desa
Ruang
Lapor
Nama Desa | : | Srimulyo |
Kode Desa | : | 3507052003 |
Kecamatan | : | Dampit |
Kode Kecamatan | : | 350705 |
Kabupaten | : | Malang |
Kode Kabupaten | : | 3507 |
Provinsi | : | Jawa Timur |
Kode Provinsi | : | 35 |
Kode Pos | : | 65181 |
M. MUKLIS
EKO SUNARDI
EKO WIDODO
ANGGELINA DWI ALFAREZA
WENDA HELNA PRISCILLA
KUS INDRATNO
DIDIK EDY SUDARMANTO
MUSTAIN ROMLI
SUPRIONO
SUBARIADI
MUHAMMAD NUR
MULYANTO
SENIRAN
SAPARI
BASHORI
SURADJI
LUTFIATUL AZIZA
085232681144
Desasrimulyo123@gmail.com
Layanan Pengaduan
Jalan Raya Srimulyo Nomor 05 Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang - Provinsi Jawa Timur
WENDA HELNA PRISCILLA | 20 Agustus 2024 | 73 Kali dibuka
WENDA HELNA PRISCILLA
20 Agustus 2024
73 Kali dibuka
Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan juga merata. Pendidikan merupakan suatu usaha masyarakat dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat di masa depan. Keberlangsungan tersebut dapat dilihat dari pewarisan budaya yang ada. Oleh karena itu, baik pendidikan maupun kebudayaan, keduanya adalah hal yang penting dan mampu melengkapi satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan, pendidikan dapat dipahami sebagai proses pewarisan dan atau pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di masa mendatang. Kenapa menjadi pilihan, ketika bisa miliki keduanya?
FBD-JANTRA Kelompok 26, yang merupakan kelompok KKN dari FISIP dan FIB UB, berusaha untuk mengangkat isu terkait melalui sebuah penyuluhan yang diadakan di SDN 1 Srimulyo pada Sabtu, 20 Juli 2024. Melalui program universitas pengabdian kepada masyarakat, Kelompok KKN 26 melakukan observasi di Desa Srimulyo, Kec. Dampit, Kab. Malang dan menemukan rendahnya minat berpendidikan pada anak-anak di jenjang SD hingga SMA yang mana merupakan usia WAJAR (Wajib Belajar) Nasional. “Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, tapi biasanya dan mayoritas itu karena faktor finansial,” ujar Bu Sri, Kepala Sekolah SDN 1 Srimulyo.
Namun, sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjamin program WAJAR diselenggarakan tanpa pungutan biaya apapun. Adapun jika ada biaya tambahan seperti baju sekolah, alat tulis dll., pihak sekolah, mengutip dari Kepala Sekolah SDN 1 Srimulyo, bersedia untuk membantu. Tetapi, tidak dari murid maupun wali murid memilih kebudayaan setempat yakni Bantengan. Hal tersebut dikarenakan, Bantengan memiliki euforia yang lebih ketimbang proses belajar mengajar di sekolah, sekaligus memberikan peningkatan finansial yang besar dan pesat. Masyarakat setempat percaya akan dampak jangka panjang dari berpendidikan, tetapi ketika terdapat suatu hal yang memberikan manfaat secara instan dan berada di depan mata, kenapa tidak?
Adapun stigma sosial yang berada di masyarakat Desa Srimulyo yang menentukan kelas sosial melalui dukungan terhadap kebudayaan Bantengan tersebut. Tidak jarang orang tua yang mendorong anaknya untuk bergabung pada grup kesenian pelaksana kebudayaan Bantengan setempat, Lembu Kemuning. Selain memberikan dampak finansial yang cukup signifikan, dengan bergabung dianggap menentukan strata sosial.
Melalui program penyuluhan pelaku budaya (Srimulyo Heritage Guardians) (20/07), Kelompok KKN 26 menyebutkan bahwa seseorang tidak seharusnya memilih antara pendidikan dan kebudayaan, melainkan hak yang seharusnya dimiliki masyarakat. Hal tersebut dikarenakan, pendidikan yang layak, aksesibel dan merata merupakan hak yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia. Di lain sisi, kebudayaan Bantengan juga merupakan identitas yang dimiliki warga setempat, dan antara pendidikan dan kebudayaan dapat berjalan secara berdampingan.
Penyuluhan ini berupaya untuk menyampaikan urgensi dari menanamkan esensi berpendidikan bagi orang tua kepada anak-anaknya. Hal tersebut bukan berarti masyarakat Desa Srimulyo harus melepaskan esensi kebudayaan yang ada. Melainkan pentingnya menyeimbangkan aspek keduanya untuk menjaga kehidupan dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Populasi
M. MUKLIS
EKO SUNARDI
Sekretaris Desa
EKO WIDODO
Kaur Keuangan
ANGGELINA DWI ALFAREZA
Kaur Umum dan Tata Usaha
WENDA HELNA PRISCILLA
Kaur Perencanaan
KUS INDRATNO
Kasi Pemerintahan
DIDIK EDY SUDARMANTO
Kasi Pelayanan
MUSTAIN ROMLI
Kasi Kesejahteraan
SUPRIONO
Kepala Dusun Krajan
SUBARIADI
Kepala Dusun Balerejo
MUHAMMAD NUR
Kepala Dusun Sukorejo
MULYANTO
Kepala Dusun Purwosari
SENIRAN
Staff
SAPARI
Staff
BASHORI
Staff
SURADJI
Staff
LUTFIATUL AZIZA
Staff
Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 08:00:00 | 16:00:00 |
Selasa | 08:00:00 | 16:00:00 |
Rabu | 08:00:00 | 16:00:00 |
Kamis | 08:00:00 | 16:00:00 |
Jumat | 08:00:00 | 16:00:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |
Mantap desa Srimulyo...
Hari ini | : | 19 |
Kemarin | : | 53 |
Total | : | 14.485 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 18.97.14.90 |
Browser | : | Tidak ditemukan |
Latitude | : | -8.2823812 |
Longitude | : | 112.7821438 |
Desa Srimulyo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang - Jawa Timur
kartolo
26 Desember 2022 05:34:13
semoga srimulyo jaya...